IDF Gelar Lawatari di ISI Padangpanjang

Padangpanjang,  Festival seni tari yang diselenggarakan setiap dua tahun bakal kembali digelar tahun depan. Menuju Indonesian Dance Festival (IDF) 2024, beragam kegiatan diselenggarakan untuk meramaikannya.  “Road to Indonesian Dance Festival 2024 Digelar, Lawatari Bertualang ke 3 Kota” yaitu Padang Panjang menjadi pilihan selain Makassar dan Yogyakarta. Nama Lawatari dibentuk dari gabungan dua kata yaitu “Lawat” dan “Tari”. Program ini digagas untuk menghubungkan IDF dengan  penggiat seni pertunjukan  melalui pementasan karya. Untuk  lawatan di Padangpanjang, IDF bekerja sama dan berkolaborasi dengan ISI Padangpanjang dan Ruang Tumbuh Institute .
Hal ini mengemuka pada jumpa pers. Rabu (6/12/2023) Lawatari yang dihadiri pendiri IDF, Nungki Kusumastuti, Direktur IDF, Ratri Anindyajati secara Zoom Meeting,  dan Rektor ISI, Dr. Febri Yulika, S.Ag, M.Hum, serta Direktur Ruang Tumbuh, Dr. Roza Muliati.

Rektor ISI Padangpanjang, Dr. Febri Yulika, S.Ag.,M.Hum  mengapresiasi kehadiran IDF di ISI yang diharapkan berdampak terhadap kreativitas mahasiswa. “Saya pikir IDF telah memberi warna. ISI Padangpanjang sangat mendukung kegiatan ini dan berharap kegiatan ini terlaksana secara berkelanjutan,” ujarnya. Dan Acara ini bukan hanya tentang seni tari; ini adalah perayaan kekayaan budaya dan wadah untuk pertukaran pengetahuan di bidang seni. Melalui ‘Lawatari’, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan seni tari Indonesia dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi semua peserta .”

Selanjutnya, Rektor Febri menambahkan, “bahwa sebagai bentuk implementasi  kerjasama ISI Padangpanjang dengan Indonesia Dance Festival (IDF) adalah dengan terlaksananya program Lawatari di ISI Padangpanjang. Hal ini sesuai dengan point-point yang tertuang dalam nota kesepahaman kita, “jelas Rektor Febri

Nungki Kusumastuti mengatakan, IDF pertama kali diadakan pada 1992 oleh beberapa figur tari kontemporer yang terafiliasi dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Indonesian Dance Festival (IDF) adalah sebuah laboratorium dalam ekosistem tari kontemporer di Indonesia. Dalam tiga dekade, IDF telah menyelenggarakan lebih dari 270 performance dan , melibatkan lebih dari 330 koreogorafer, dan memproduksi 43 karya komisi dan rekonstruksi. Sebagai festival tari aktif yang paling langgeng di Asia Tenggara, IDF telah berkolaborasi dengan kurator lokal dan internasional dan menggandeng berbagai komunitas tari di berbagai negara.

Saat ini, sebutnya, ada regenerasi dalam tubuh IDF. Namun ada komunikasi yang terjaga dengan baik antara senior dengan yang muda. “Kita sadar dengan perubahan, tapi mesti disikapi dengan bijak. Cita-cita yang dari awal berdirinya IDF mesti diwujudkan,” sebutnya.

Adapun kegiatan Lawatari yang diselenggarakan di ISI Padangpanjang di antarannya Gelar Arsip Vasana Tari Melipat Jarak Merajut Keterhubungan, Masterclass oleh Hari Ghulur, Bincang Tari: Merajut Ragam Tata Kelola Produksi dengan pembicara Ery Mefri, Hartati, Ratri Anindyajati, dan Roza Muliati

Lalu, Pertunjukan Tanangan oleh Kurniadi Ilham, Bincang Karya dengan pembicara Kurniadi Ilham, dimoderatori Linda Mayasari dan penanggap Dr. Susasrita Loravianti.

Pada Kamis bakal ada Pameran Arsip, Masterclass oleh Kurniadi Ilham, Lokakarya Seni Tata Kelola dengan tema Merakit Ruang untuk Tumbuh bersama Linda Mayasari dan Renata Rosari. Pukul 20.00 WIB terdapat sajian Pertunjukan SILO oleh Hari Ghulur. Bincang Karya dengan pembicara Hari Ghulur yang dimoderatori Oscar Ridho dan penanggap Ali Sukri.